Showing posts with label knowledge. Show all posts
Showing posts with label knowledge. Show all posts

Friday, January 30, 2015

20 Hal Istimewa Yang Bisa Kamu Lihat, Datangi dan Lakukan di Yogyakarta

1. Puncak Suroloyo untuk mengawali hari.


Pemandangan di Puncak Suroloyo via solehudin91.blogspot.com
Puncak Suroloyo yang terletak di Pegunungan Menoreh, Kulon Progo, DIY, ini menawarkan pesona matahari terbit dengan hamparan awan yang gak kalah keren dari gunung-gunung yang terkenal di Yogyakarta. Dari gardu pandang tertinggi di 1.019 mdpl, kamu bisa memandang empat gunung—Merapi, Merbabu, Sumbing, dan Sindoro—serta Candi Borobudur yang kadang tertutup kabut dari kejauhan.

Mendapatkan pemandangan indah di Puncak Suroloyo tentu bukan tanpa usaha. Kamu mesti menapaki sekitar 290 anak tangga untuk sampai ke puncaknya.


2. Pantulan senja di wajah Waduk Sermo di Kalibiru, Kulon Progo.

Kalibiru dengan latar Waduk Sermo. via twitter.com

Masih di kawasan Pegunungan Menoreh, kecamatan Kokap, Kulon Progo, tempat indah ini sangat cocok untuk menikmati tenggelamnya senja. Di tempat ini, kamu bisa menikmati trekking dengan latar pepohonan hijau. Untuk menyambangi Kalibiru, kamu hanya dikenai tarif 3 ribu rupiah saja. Ada tempat yang asyik buat berfoto di sini, yaitu sebuah platform kecil dari kayu yang terletak di atas pohon pinus. Untuk naik ke atasnya, kamu mesti mendaki tangga bambu. Dari sini, Waduk Sermo tampak jelas di kejauhan. Tunggulah sampai senja tiba dan memantulkan cahaya keemasan di permukaan waduk.

3. Romantisme adrenalin di Bukit Parang Endog.

Pemandangan dari Bukit Parang Endog via diasporaiqbal.blogspot.com 

Terletak di ujung timur Pantai Parangtritis, tempat keren ini biasa digunakan sebagai landasan pacu olahraga paralayang, namanya Bukit Parang Endog.

Jika kamu tertarik untuk mencoba olahraga paralayang ini, kamu bisa melakukan terbang tandem bersama pilot berpengalaman dengan membayar sekitar 300 ribu sekali terbang. Tapi kalau enggak, tempat ini juga asyik untuk nongkrong. Dari atas bukit kamu bisa melihat keelokan Pantai Parangtritis dari ketinggian. Pemandangan sunset dari atas sini juga keren, lho!

4. Museum Sisa Hartaku, saksi bisu keganasan Merapi.

Museum Sisa Hartaku via intisari-online.com

Erupsi Merapi pada akhir 2010 lalu masih menyematkan kenangan pilu di benak penduduk Desa Kepuharjo yang terletak di lereng gunung berapi  aktif ini. Tapi, alih-alih terus meratap, Pak Riyanto mengubah sisa-sisa harta bendanya menjadi sebuah museum mungil yang menarik.

Museum Sisa Hartaku memamerkan benda-benda yang tersisa dari sergapan wedhus gembel yang ditata di puing-puing rumah Pak Riyanto. Meski sederhana, tempat ini sarat makna; ia memamerkan saksi-saksi kedahsyatan semburan awan panas yang panasnya mencapai ribuan derajat. Ada bangkai sapi yang tinggal belulang, bangkai sepeda motor, gamelan yang tampak terbakar, serta sejumlah perkakas lainnya.

5. Jelajah perut bumi dengan cave tubing di Kalisuci.
Cave tubing di Kalisuci via beautifultraveling.wordpress.com

Cave tubing adalah kegiatan susur goa menggunakan ban dalam truk atau body rafting melewati sungai yang terletak di dalam bumi. Belakangan ini, yang sedang naik daun adalah aktivitas cave tubing di Goa Pindul, Gunung Kidul, DIY; tempat itu selalu dipadati wisatawan. Tapi, sebenarnya ada satu lagi lokasi cave tubing yang gak kalah seru, yaitu Kalisuci,

Kalisuci terletak di Desa Pacarejo, Kecamatan Semanu, Gunungkidul. Disebut Kalisuci karena di sini terdapat mata air—letaknya di atas aliran sungai—yang sangat jernih dan tetap jernih meskipun air sungai mengeruh ketika musim hujan. Dengan membayar retibusi sebesar 5 ribu dan paket cave tubing sebesar 70 ribu, kamu sudah bisa menikmati petualangan menyusuri sungai di perut bumi.

6. Napak Tias peradaban Hindu Kuno Candi Sambisari di Dusun Purwomartani.

Candi Sambisari via nda90history.blogspot.com

Jika kamu berkunjung ke Kecamatan Kalasan, Sleman, DIY, sempatkan untuk mampir ke Dusun Sambisari yang terletak di Kelurahan Purwomartani. Ada sebuah candi Hindu kecil yang dinamai Candi Sambisari. Candi ini ditemukan oleh seorang petani pada tahun 1966 di areal yang awalnya merupakan persawahan. Para ahli purbakala membutuhkan waktu 21 tahun untuk menyusun kembali batu-batu candi ini.

Yang unik, kompleks candi ini berada 6,5 meter lebih rendah dibanding tanah di sekelilingnya. Candi ini gak memiliki banyak relief atau hiasan, tapi kamu bisa melihat patung Dewi Durga, istri Dewa Siwa. Berhadapan dengan candi utama, ada tiga candi pendamping yang tidak lagi utuh. Gak ada salahnya mencoba mengunjungi situs purbakala yang cantik ini, apalagi masuknya kamu gak dipungut biaya, lho.




7. Kedamaian alam khas pedesaan di Curug Indah Tegalrejo, Gunung Kidul.

Curug Indah Tegalrejo via twitter.com

Secara administratif. Curug Indah Tegalrejo ini terletak di Tegalrejo, ujung timur Gunung Kidul, Yogyakarta. Tapi, masyarakat setempat juga menyebutnya Curug Bayat, karena lokasinya yang berbatasan dengan daerah Bayat, Klaten. Untuk akses menuju ke tempat ini, memang jauh lebih cepat jika kamu melewati Klaten lalu belok ke selatan menuju Bayat. Dari Yogyakarta, kamu bisa sampai ke Curug Indah Tegalrejo dalam jangka waktu 1 jam, dengan menggunakan motor atau mobil.

Curug yang masih relatif minim pengunjung ini terdiri dari beberapa curug yang bertingkat dan dinaungi pepohonan hijau di kanan kirinya. Kalau kamu punya nyali, kamu bisa mencoba terjun dari atas tebing ke curug di bawahnya. Tapi hati-hati, karena curugnya cukup dangkal. Salah-salah kamu malah bisa cidera saat berlibur.

Untuk datang ke curug ini, kamu hanya dipungut biaya parkir yang dikelola oleh warga sekitar. Di Curug Indah Tegalrejo suasana asri khas pedesaan akan terasa sangat kental.Kamu tidak akan sering bertemu sesama turis di sini. Justru warga sekitar dan anak-anak sekolah yang sengaja mampir untuk menyegarkan badan dengan air dari sumber mata air murni lah yang lebih sering kamu jumpai. Damai, tenang, dan tradisional. Begitulah gambaran Curug Indah Tegalrejo.




8. Surga cantik di Pantai Pok Tunggal

Pantai Pok Tunggal dengan pohon durasnya. via deeluxz.blogspot.com

Gunung Kidul terkenal dengan sejumlah pantainya yang berpasir putih. Tapi, ada sebuah pantai yang unik karena tersembunyi di antara tebing-tebing karang yang terjal. Pok Tunggal, namanya.

Untuk sampai ke Pantai Pok Tunggal, kamu bisa menggunakan kendaraan atau trekking dari sisi timur Pantai Indrayanti. Di sini, terdapat sebuah pohon Duras yang menjadi ikon pantai ini. Nama Pok Tunggal pun berasal dari keberadaan Pohon Duras yang jadi vegetasi satu-satunya di sini. Pohon Duras tersebut hanya memiliki satu dasar pohon (pok), sehingga membuat penduduk sekitar menamai pantai yang ada di dekatnya dengan Pok Tunggal.

Beberapa tahun lalu, Pantai Pok Tunggal masih sangat sepi. Hampir tidak ada wisatawan yang datang ke sini. Namun kini, Pok Tunggal sudah mulai dikenal. Kalau ingin merasa pantai ini seperti pantai pribadi, jangan berkunjung ke sini saat akhir pekan — melainkan datanglah di hari kerja. Oh iya, jangan juga asal memanjat Pohon Duras yang jadi ikon pantai ini, ya. Pohon ini amat berharga maknanya bagi penduduk sekitar.

9. Menangkap serpihan matahari di Goa Jomblang.
Cahaya di Goa jomblang via www.n-journal.com

Kalau kamu tertarik dengan wisata goa, kamu gak boleh melewatkan Goa Jomblang. Goa yang terletak di perbukitan karst Gunung Kidul ini merupakan goa vertikal yang menyimpan keunikan yang gak biasa. Untuk mencapai dasar goa kamu harus menggunakan peralatan khusus yang standar keamanannya terjaga dan didampingi oleh pemandu. Biaya wisata ke Goa Jomblang cukup mahal, sekitar Rp 450.000,00 untuk 2 orang.

Bagi yang enggan mengeluarkan uang lebih untuk menyewa alat atau sudah punya alat sendiri, ada baiknya kamu melancarkan teknik single rope dulu sebelum berkunjung ke sini. Sebab turunan yang harus kamu lalui untuk masuk ke gua cukup ekstrim.

Waktu yang paling baik untuk mengunjungi goa ini adalah sekitar pukul 10.00-12.00, karena posisi matahari sedang tinggi sehingga kamu bisa melihat ‘cahaya surga’. Di dalam goa ini juga terdapat hutan purba yang memiliki vegetasi unik. Keindahan goa ini dijamin bikin kamu terkagum-kagum.


10. Sejuknya Hutan Pinus Mangunan di Dlingo, Bantul.

Hutan Pinus Mangunan via alamkuindahsekali.blogspot.com

Jogja sekarang kok rasanya makin panas, ya? Nah, hutan pinus Mangunan ini cocok banget buat kamu yang ingin melarikan diri sejenak dari teriknya matahari Yogyakarta. Terletak di daerah perbukitan di daerah Dlingo, Bantul, hutan ini menawarkan kesejukan serta pemandangan yang jarang kamu temukan di tempat lain. Makanya, tempat ini sering dijadikan lokasi pemotretan atau sekadar hunting foto. Puas berfoto, kamu juga bisa meneruskan perjalanan ke kebun buah Mangunan yang letaknya tak jauh dari sini.

11. Tumpah ruahnya Air Terjun Sri Gethuk, Gunung Kidul.

Sesapi sejuknya Sri Gethuk via marlindwinastiti.wordpress.com

Pesona Gunung Kidul memang luar biasa. Siapa sangka di daerah kering ini ada air terjun yang sangat indah? Air terjun Sri Gethuk terletak di ngarai Sungai Oya yang membelah Desa Wisata Bleberan. Di antara tebing-tebing karst, air terjun Sri Gethuk mengalir tanpa henti. Di bawahnya, terdapat bebatuan yang membentuk undak-undakan, menambah kesan unik dan mewah dari tempat ini.

Konon, tempat ini merupakan tempat penyimpanan kethuk atau instrumen gamelan milik Jin Anggo Meduro, makanya tempat ini dinamakan Sri Gethuk. Agar bisa menikmati tempat ini, kamu cukup membayar 35 ribu rupiah yang sekaligus menjadi tiket terusan ke Goa Rancang Kencono.




12. Panjat tebing di Pantai Siung

Jajal juga panjat tebing di Pantai Siung via usemayjourney.wordpress.com

Tebing-tebing curam yang mengelilingi Pantai Siung menjadi daya tarik tersendiri bagi tempat ini. Bagi pecinta olahraga panjat tebing, Pantai Siung itu surga. Tak heran, karena tebing-tebing ini dimanfaatkan menjadi jalur panjat tebing yang cukup dikenal. Di pantai ini, ada sekitar 250 jalur panjat tebing yang bisa kamu jajal. Gak hanya itu, dari salah satu puncak tebing, kamu bisa melihat panorama Pantai Siung dengan laut menghampar di kejauhan.


13. Pecahan bintang kota Jogja di atas Bukit Bintang.

Nikmati pendar city light Jogja dari Bukit Bintang via www.kaskus.co.id

Jika kamu tertarik dengan pemandangan lampu kota Jogja di malam hari, ada tempat sempurna buat kamu singgahi. Terletak di Jalan Jogja–Wonosari, tepatnya di Bukit Pathuk, Gunung Kidul, kamu bisa melihat panorama kota Yogyakarta di malam hari dari ketinggian 150 meter. Di tempat ini, berjajar sejumlah warung makan di tepi jurang yang menawarkan aneka makanan dengan harga ringan.

Sembari menikmati jagung bakar dan segelas minuman hangat, kamu akan dimanjakan oleh lampu kota Jogja yang berpendar dengan manisnya dari bawah sana. Datanglah ke Bukit Bintang di awal senja, bawalah orang yang kamu cinta. Kemudian nikmati kerlap-kerlip lampu kota yang mulai menyala bersama. Ah, bahagia itu sederhana…..


14. Sandboarding di gumuk pasir Parangkusumo.
Sandboarding di Yogyakarta via travel.detik.com

Meluncur dengan snowboard di Jogja mungkin adalah hal yang mustahil. Tapi, Jogja punya wilayah gumuk pasir satu-satunya di Indonesia yang bisa kamu gunakan untuk olahraga sandboarding. Letaknya di Pantai Parangkusumo, Yogyakarta. Asal kamu tahu, lahan gumuk pasir cuma ada dua di dunia. Satu lagi terdapat di Meksiko.

Di gumuk pasir ini, kamu bisa menjajal serunya menuruni bukit dengan papan luncur. Jangan mengira ini mudah lho. Kamu harus bisa menjaga keseimbangan kalo gak mau tergelincir konyol. Gak usah takut duluan, olahraga ini aman kok dimainkan pemula.


15. Uji Nyali sesungguhnya dengan bergondola tradisional di Pantai Timang.

Gondola di Pantai Timang via www.panduanwisatajogja.com

Satu lagi pantai di Gunung Kidul yang wajib kamu sambangi karena keunikannya. Sekilas, Pantai Timang serupa dengan pantai-pantai Gunung Kidul lainnya. Yang menarik, di atas tebing ada gondola tradisional yang dikaitkan tali dengan pancang kayu yang dipasang di sela-sela karang. Gondola ini digunakan nelayan untuk berburu lobster yang ada di pulau karang bernama Pulau Panjang di seberang pantai.

Kamu pun bisa mencoba menaiki gondola kayu ini menyeberangi ganasnya ombak di bawahnya sambil menantang maut. Setelah sampai di atas karang, kamu bisa melihat kumpulan nelayan lobster yang sedang sibuk dengan jalanya masing-masing.

Tapi jangan khawatir dengan keamanan gondola ini. Pihak pengelola rutin melakukan pemeriksaan secara berkala untuk memastikan kelayakan gondola. Jika kamu berniat menjajal sensasi gondola tradisional Pantai Timang, kamu pun wajib konfirmasi dulu pada pihak pengelola minimal 1 hari sebelumnya. Nah, gimana, berani?


16. Mengenang sang Legenda Affandi.

Salah satu sudut museum Affandi via www.affandi.org

Bagi kamu yang punya ketertarikan dengan karya seni, wajib menyambangi tempat yang satu ini. Di Museum Affandi inilah, dipajang ratusan koleksi lukisan karya Affandi semasa hidupnya. Museum ini gak jauh dari pusat kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto 167, terletak di pinggir Kali Gajah Wong.

Selain galeri lukisan, museum ini juga memajang barang-barang koleksi pribadi milik Affandi. Untuk memasuki museum Affandi, kamu cukup membayar 20 ribu saja. Harga yang sebenarnya jauh sangat murah jika dibandingkan dengan kepiawaian Affandi menghasilkan mahakarya abadinya.


17. Jelajah bantaran Kali Code sembari bertegur sapa dengan warganya. Di sini kamu akan menemukan sisi lain kota Jogja.

Bantaran Kali Code yang kini terus berbenah via oktavianiheni.blogspot.com

Dari kaki Gunung Merapi, Kali Code membelah Yogyakarta sampai bermuara di pantai selatan. Tentu gampang banget menjumpai aliran sungai ini saat kamu berkeliling Jogja. Tapi, gak banyak yang tahu kalau Kali Code kini juga menjadi destinasi wisata alternatif yang cukup menarik.

Kawasan Code sempat menjadi daerah kumuh yang tidak layak huni. Namun, atas inisiatif Almarhum Romo Mangun, Code dibangun menjadi kawasan bantaran sungai yang tertata dan layak ditinggali. Bahkan kini setiap tahun digelar Festival Kali Bersih yang jadi pertanda bahwa Code akan tetap terus berbenah sampai kapan pun.

Kalau sudah bosan berputar-putar di destinasi wisata yang itu-itu saja, coba deh susuri aliran Kali Code melewati perkampungan warga yang berada di bantaran sungai. Akses jalan sepanjang Kali Code bisa kamu manfaatkan buat jogging atau wisata susur sungai. Kalau mau melihat wajah lain dari Code, Kampung Wisata Jetisharjo yang berada di Jalan Sarjito bisa jadi tujuan kamu selanjutnya.


18. Mengenal proses pembuatan gula di Pabrik Gula Madukismo.

Pabrik Gula Madukismo via agnazgeograph.wordpress.com

Tertarik dengan wisata agro industri? Kalau begitu, jangan lupa sambangi Pabrik Gula Madukismo yang berada di Kasihan, Bantul. Setiap musim giling—biasanya pada bulan Mei–September—kamu bisa mengikuti tur untuk melihat dari dekat mesin-mesin produksi serta proses pembuatan gula di pabrik ini.

Gak hanya itu, ada juga ritual menarik yang dilaksanakan warga sekitar dan karyawan pabrik. Upacara yang disebut ritual Cembengan ini bertujuan memohon doa restu agar proses penggilingan berjalan dengan lancar. Selama ritual, kamu dapat melihat kirab tebu temanten dan berbagai acara kesenian lainnya seperti pasar malam, jathilan dan wayang kulit semalam suntuk.


19. Menghanyutkan diri dalam keriaan pasar malam Sekaten.
Pasar malam Sekaten Yogyakarta via wisata.kompasiana.com

Jika kebetulan kamu main ke Jogja saat perayaan Sekaten digelar, datanglah ke alun-alun utara tanpa pikir panjang. Di tempat ini, ada pasar malam Sekaten yang menawarkan suasana pesta rakyat yang meriah. Ada puluhan wahana seru yang bisa kamu coba, mulai dari kora-kora, bianglala, ombak banyu, rumah hantu, sampai melihat para daredevil beruji nyali di tong stand. (mungkin maksudnya tong stuntkali, ya).

Pasar malam ini juga menawarkan aneka jajanan yang bisa mengganjal perutmu yang lapar setelah berputar-putar. Tempat ini juga pas banget buat kamu yang pengen berburu pakaian bekas. Tapi, gak cuma pakaian bekas, yang baru juga banyak, lho. Pokoknya pasar ini lengkap, deh!


20. Pasar tumpah Sunday Morning UGM.

Sunmor UGM via missellieneous.wordpress.com

Surga wisata belanja di Jogja tak cuma di Pasar Beringharjo. Coba deh bangun pagi di hari Minggu dan sambangi daerah Lembah UGM, tepatnya di sepanjang Jalan Notonagoro, Bulaksumur, Yogyakarta. Kamu akan menemukan pasar tumpah yang cuma buka pada hari Minggu. Pasar dadakan ini terkenal dengan sebutan Sunmor yang merupakan akronim dari Sunday Morning.

Di Sunmor, kamu bisa menemukan ratusan pedagang menggelar dagangannya di pinggir jalan. Barang-barang yang dijajakan mulai dari pakaian, sepatu, tas, aksesoris, pernak-pernik kamar kos, sampai aneka jajanan untuk mengisi perut-perut yang belum sempat sarapan. Jika hari sudah semakin siang, siap-siap aja berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya, karena tempat ini gak pernah sepi.




copy & edit from http://www.hipwee.com/travel/20-surga-tersembunyi-di-yogyakarta-yang-layak-jadi-destinasi-liburanmu-selanjutnya/?utm_content=buffered00c&utm_medium=social&utm_source=facebook.com&utm_campaign=buffer

Thursday, January 8, 2015

10 Hal Yang Sebaiknya Jangan Kamu Pakai Ke Pesta Pernikahan

Kamu mungkin terbiasa dengan dress code seragam kerja dari Senin sampai Jumat. Lalu kemudian sedikit suasana baru untuk fashion-mu di akhir pekan. Tapi pernikahan bukanlah tempat untuk runaway "baju monyet" atau Jean belel kesukaan. Errggg., kamu sudah tahu kan?

Well, here's the deal. Ada beberapa pandangan buram (baca: underrated) tentang setelan yang kamu pakai ke pesta Pernikahan. Seperti misalnya gaun koktail ber-hemline mungkin akan dipertanyakan atau mungkin warna baju yang sama dengan si Pengantin. Nah, akan ada banyak pilihan pakaian yang akan membuat kamu dirasa menjadi perusak pemandangan yang "tak disengaja", tapi kamu tidak harus selalu menjadi bahan penyulut kemarahan si Pengantin setiap saat lho.

Ikuti 10 anjuran ini untuk "Tidak Akan Pernah Digunakan" mengunjungi pesta Pernikahan, dan yakinlah kamu akan tetap menerima undangan mereka! Salah satunya adalah larangan menggunakan warna alam paling gelap ke salah satu acara hidup yang paling terang.

                           -------------------------------Start Counting----------------------------------
10. "Hitam"

Say yes untuk jas hitam, for the boys,dan mereka akan terlihat menawan. Tapi warna hitam tradisional seharusnya adalah statement "tidak-pergi" bagi sebagian perempuan.
Gaun hitam dikonotasikan dengan berkabung dan kematian bagi banyak orang, tapi ada perbedaan antara muncul ke pernikahan teman terbaikmu dalam "pakaian pemakaman" dibandingkan dengan mengenakan dress ramping hitam untuk pernikahan malam. Selama gaun terasa menyenangkan dan ringan, terlepas dari bagaimana gelapnya itu,You'll be just fine. Sequin biasanya oke, seperti halnya gaun koktail hitam untuk upacara resmi. Namun, jika ada sedikit saja kesempatan, kamu bisa men-skip-nya dan meletakkannya kembali di rak untuk datang dengan sesuatu yang lebih berwarna-warni.


9. Sesuatu yang Minim

Tidak ada yang berteriak "Look at Me!" lebih keras dari sebuah pakaian minim.
Tidak ada yang salah dengan memamerkan sedikit kaki atau Bahu untuk sesekali, tapi ada waktu dan tempat untuk hal-hal semacam itu, dan pernikahan tidak salah satu dari mereka.

Tidak, kamu tidak benar-benar mengesalkan, tapi memamerkan asetmu adalah cara yang pasti untuk mengambil spotlight dari hari besar si Pengantin, jadi jangan lakukan itu.

8. Jeans & Sahabatnya

Aku tak peduli seberapa kasual pernikahan dan bagaimana santainya pengantin tersebut tapi, mengenakan celana jins dan T-shirt bukanlah pilihan. Tidak peduli apakah itu di pantai, di halaman belakang rumah ibumu, atau bahkan jika si pasangan adalah orang yang sangat baik. Lebih baik kamu tidak perlu repot-repot muncul.


7. A Tux

Hanya ada satu orang yang akan menyandang Tuxedo hari ini, dan itu bukan kamu (kecuali, tentu saja, upacara Pemberkatan yang adalah urusan dasi hitam ). Akan sangat kasar apabila kamu mengenakan setelan jas yang lebih baik dari Si Pengantin. Ya, aku tahu bahwa mencari setelan bagus tanpa merusak suasana hati Sang Pengantin Pria terpojok akan sangat sulit. Tapi mari kita pastikan bahwa super-suit hanya akan di pakaikan kepada orang mengatakan "saya bersedia" hari ini.

6. Club Dress dan Rok Dibawah Perut

Pastikan kamu menyembunyikan semua goyanganmu saat berada di Pesta Pernikahan. Celana Disko dan semua gaun klub malammu harus kau kunci rapat dalam lemari. Orang tidak megatakan "saya bersedia" sambil menari shake it off bukan?

5. Sebuah Tiara

Kamu mungkin berpikir kita bahkan tidak perlu menyebutkan satu ini, tapi kamu akan terkejut dengan apa yang bisa tamu lakukan untuk mencari perhatian di pesta. Jadi, aku hanya akan menyatakan dengan jelas: Jangan, dalam keadaan apapun, mengenakan tiara untuk setiap pernikahan kecuali pernikahanmu sendiri. Tidak hanya itu menghormati pengantin wanita, tapi juga hanya akan membuat kamu terlihat putus asa dan konyol.
Aturan ini, tentu saja, meluas ke mahkota, ikat kepala hias atau apa pun yang bisa keliru untuk tiara atau topi baja lainnya.

4. Prom Dressed

Acara prom seperti pre-wedding untuk gadis-gadis remaja. Ada makanan, minuman, menari dan Si Pengajak. Jadi jika kamu masih memiliki gaun prom-mu dan apabila bahkan itu tidak keluar dari gaya maka itu akan menjadi terlalu muda. Tergelincir untuk urusan resmi mungkin akan sangat menggoda untuk bisa menggunakannya lagi, bahkan jika kamu sudah satu dekade lulus dari sekolah tinggi. Kamu harus berhati-hati, karena ada garis tipis antara mengenakan gaun resmi malam berwarna putih, sampanye atau gaun merah yang akan membuatmu terlihat mencolok seperti Si pengantin. Jika kamu sama sekali tidak yakin, tinggalkan pakaian mencolok untuk anak-anak sekolah tinggi dan pakailah sesuatu yang lebih elegan dan dewasa.


3. Pantsuit

Kamu akan pernikahan, bukan pertemuan di kantor!
Letakkan pesona bisnismu. Ini adalah perayaan dua orang yang akan menyatukan kehidupan mereka bersama selamanya, sehingga paling tidak yang dapat kamu lakukan adalah menemukan sesuatu yang tidak terlalu pengap dan businessy untuk dipakai. Kita tidak hanya berbicara tentang standar hitam atau putih bajumu. Aturan ini juga berlaku untuk setelan "cukup warna pastel+ rok-jaket" andalan. Mereka mungkin cocok untuk acara makan malam, tetapi mereka hanya menjadi jenis yang salah untuk pernikahan.
Ya, kita tahu beberapa strong women sering memakai pantsuits, tapi bahkan Hillary Clinton mengenakan gaun yang hidup pada hari besar Chelsea, dan jika dia bisa melakukannya, kamu pun bisa. Aku juga akan menyarankanmu untuk meninggalkan jauh semua aksesoris businessy stylemu si tas raksasa dan syal serbaguna itu.

2. Something Out Loud and Garish

Orang-orang di sana untuk melihat pengantin, bukan topi / baju / tas / sepatu / eye shadow menjengkelkanmu. Mengenakan pakaian keras atau norak dengan ribuan aksesoris adalah metode mengejutkan umum para perempuan untuk berlaku kasar pada pengantin. Pilihan anehmu mungkin tidak langsung sebanding dengan pakaian putih tradisional pengantin, tapi semua orang - termasuk Mrs.Bride baru - mungkin akan menganggapmnya panggilan putus asa untuk perhatian. Kamu akan mendapati orang-orang berbicara, tetapi kamu mungkin tidak akan suka dengan apa yang mereka katakan!

1. Gaun Putih

Tidak pernah menjadi ide yang baik untuk memakai apa pun yang bisa di anggap sebagai gaun pengantin. Tapi, seperti tradisi melawan "memakai hitam" pada hari besar, kami pikir aturan ini dapat diredam - jika kamu melakukannya dengan benar.
Sederhana saja, gaun putih simple atau rok akan baik-baik saja. Pastikan bentuknya tidak terlihat glamor dan semarak. Jangan gunakan gaun putih terseok yang sekiranya akan membuatmu tanpa sadar menginjak kuku terawat para tamu, atau bukannya tatapan bahagia karena kedatanganmu tapi tusukan belati dari mata si pengantin.





Beberapa dress ini bisa menjadi saran yang bagus untuk menghadiri pesta pernikahan.

Tuesday, August 26, 2014

" Jenis Topi dan Namanya "

Sering bingung kalo pengin beli topi tapi engga tau jenisnya?
Boleh buat referensi nih. . .


VARIASI bentuk topi (foto dari fogcommunication.com)

Semua memang sebatas tutup kepala, tapi jangan disepelekan. Topi punya jenisnya masing masing. Dan di bawah ini saya beberkan beberapa saja :

  1. Topi Bisbol (Baseball Cap):


TOPI bisbol alias baseball cap adalah topi paling populer yang saat ini biasa dipakai pria maupun wanita alias Unisex. Ciri khasnya memiliki mahkota berbentuk membulat plus brim ( peneduh wajah ) semacam setengah lingkaran yang lumayan lebar di bagian depan saja.

        2. Cloche:


CLOCHE merupakan topi kaum hawa dengan ciri khas mahkota yang bulat dengan brim kecil mengelilingi kepala. Kadang brim-nya ditekuk ke atas, kadang dibiarkan mengarah ke bawah. Kerap kali topi ini dihias dengan pita melingkar di crown atau sematan bentuk bunga.


     3. Fedora:


FEDORA adalah topi dengan crown kira-kira setinggi sekitar 11 centimeter dengan bagian seperti dipencet, lalu brim-nya kira-kira selebar 6,3 centimeter. Lingkaran pita pada crown kerap ada di topi ini. Jika menonton film bertema dunia mafia di Amerika Serikat tahun 1920-an dan 1930-an, topi ini sering digambarkan dikenakan para tokohnya.


    4. Bucket Hat:


BEBERAPA pesohor dunia hiburan asal Amerika Serikat tampil bertopi model bucket hat.

Topi lembut dengan crown berbentuk semacam tabung yang bagian atasnya rata, dengan brim melingkar dan terarah menurun. Sekarang kerap dijadikan satu dari topi tentara dan identik juga sebagai topi lapangan dari anggota satuan marinir.


    5. Newsboy Cap:




Topi dengan brim cuma di bagian depan, tapi memiliki crown cenderung gembung dan dijahit memusat dengan kuncian semacam kancing.Biasanya bagian muka crown dan brim bisa disatukan dengan kancing hingga membentuk semacam baret. Topi ini mendapatkan namanya dari para pengantar koran yang memakainya di Eropa dan Amerika Serikata seabad lalu.


      6. Topi Mao :



Topi mirip newsboy cap, tapi bagian atasnya rata. Terkenal karena penggunaanya selama seabad terakhir oleh militer di China. Mendapatkan nama mao karena kerap terlihat dipakai Mao Zedong, pendiri Republik Rakyat China.


     7.  Bowler alias Derbi :




Topi pria yang menjadi tren pada akhir abad XIX. Topi ini merupakan jenis topi kaku dari bahan laken. Bentuk crown-nya bulat, sedangkan brim-nya sempit dan ditekuk ke atas.


      8. Boater :


KOLEKSI boater milik mendiang aktor Fred Astaire (foto dari yourprops.com)

Topi berbahan jerami kaku dengan brim (pinggiran) datar dan sama lebarnya. Crown alias mahkotanya berbentuk lonjong, diikat pita, pula mirip potongan tabung yang tidak terlalu tinggi.


      9. Top Hat alias Topper :




Topi kaku berbahan sutera dengan crown tinggi dan bulat, dililit pita dengan pinggiran sempit pada kedua sisinya ditekuk ke atas. Saat ini masih sering biasa dilihat sebagai topi khasnya para pesulap.


     10. Tuque :



Topi tanpa pinggiran terbuat dari rajutan kain atau buku binatang. Bentuk crown-nya bundar dan pipih, pula sangat pas dengan bentuk kepala pemakainya. Topi ini memiliki banyak nama alias dari mulai beanie, knit cap, toboggan, burglar beanie, cora cap, serta stocking cap.


    11. Cartwheel Hat :



Topi wanita dengan dengan crown bulat, sedangkan brim alias pinggirannya sangat lebar. Sampai sekarang terbilang sebagai topi perempuan yang tetap populer. Cartwheel berarti Roda Gerobak, diameter topi ini memang sebesar diameter roda gerobak kan?


      12. Baret :


FRENCH beret alias baret prancis yang kerap dipakai para pelukis dan seniman lainnya.


MENDIANG aktor John Wayne mengenakan baret ala militer dalam film The Green Berets 

Penutup kepala lembut tanpa pinggiran dengan mahkota membulat yang kadang dibuat menggembung. Cara memakainya adalah dipasang melekat di kepala dengan bantuan semacam keliman atau pengikat kepala. Kini kerap dipakai sebagai topi khas sejumlah satuan tentara.


        13. Ushanka :



Topi bulu ala Rusia, dengan crown menyerupai tabung kalau terpasang melekat di kepala, tidak memiliki brim, tapi memiliki sepasang sayap alias flap di kiri kana untuk menjaga kehangatan telinga.



Nah, itu dia beberapa jenis topi yang umum di pakai orang. Jadi topi jenis apa yang kamu suka??